NANDA - Activity Intolerance
Definisi
Ketidakcukupan energy fisiologis atau psikologis untuk melanjutkan atau menyelesaikan aktivitas sehari-hari yang ingin atau harus dilakukan.
Faktor yang berubungan
- Tirah baring dan imobilitas
- Kelemahan umum
- Ketidak seimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
- Gaya hidup kurang sehat
Batasan karakteristik
Subjektif
- Ketidaknyamanan atau dispnea saat beraktivitas
- Melaporkan keletihan atau kelemahan secara verbal
- Frekuensi jantung atau tekanan darah tidak normal sebagai respon dari aktivitas
- Perubahan EKG yang menunjukkan aritmia atau iskemia
Saran Penggunaan
Jangan menggunakan diagnosis ini, kecuai ada kemungkinan untuk meningkatkan ketahanan pasien. Gunakan intoleransi aktivitas hanya jika pasien mengeluh keletihan atau kelemahan sebagai respon terhadap aktivitas. Kondisi medis (penyakit jantung atau arteri perifer) sering menyebabkan intoleransi aktivitas. Perawat tidak dapat secara mandiri menangani kondisi medis.
Intoleransi aktivitas menyebabkan masalah lain, seperti deficit perawatan diri, isolasi sosial, atau ketidakefektivan pemberian asi, atau paling efektif digunakan untuk etiologi masalan lain.
Tingkat intleransi aktivitas menurut Gordon, 1994. Sebagai berikut:
- Tingkat 1; berjalan dalam kecepatan yang teratur pada bidang datar tetapi pernapasan menjadi lebih pendek dari normal ketika memanjat satu atau lebih anak tangga
- Tingkat 2; berjalan satu blok kota mendatar 15 meter atau memanjat satu anak tangga dengan perlahan tanpa berhenti
- Tingkat 3; berjalan mendatar tidak lebih dari 15 meter tanpa berhenti tidak mampu memanjat satu anak tangga tanpa berhenti
- Tingkat 4; dispea dan keletihan ketika istirahat
- Contoh diagnosis: deficit perawatan diri total yang berhubungan dengan intoleransi aktivitas tingkat 4
Alternative diagnosis yang disarankan
- Keletihan
- Deficit perawatan diri
Hasil dan NOC
NOC:
- Toleransi aktivitas; respon fisiologis terhadap gerakan yang memakan energy dalam aktivitas sehari-hari
- Ketahanan; kapasitas untuk menyelesaikan aktivitsa
- Penghematan energy; tindakan individu dalam mengelola energy untuk memulai dan menyelesaikan aktivitas
- Kebugaran fisik; pelaksanaan aktivitas fisik yang penuh vitaitas
- Energy psikomotorik; dorongan dan energy individu untuk mempertahankan aktivitas hidup sehari-hari, nutrisi dan keamanan personal
- Perawatan diri; ADL; kemampuan untuk melakukan tugas fisik yang paling dasar dan aktivitas perawatan pribadi secara mandiri dengan atau tanpa alat bantu
Tujuan / Kriteria hasil
- Mentoleransi aktivitas yang bisasa dilakukan, yang dibuktikan oleh toleransi aktivitas, ketahanan, penghematan energy, kebugaran fisik, energy psikomotorik, dan perawatan diri, ADL.
- Menunjukkan toleransi aktivitas, yang dibuktikan oleh indicator sebagai berikut:
- gangguan eksterm
- berat
- sedang
- ringan
- tidak ada
Indikator | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 |
Saturasi oksigen saat beraktivitas | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 |
Frekuensi pernapasan saat beraktivitas | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 |
Kemampuan untuk berbicara saat beraktivitas fisik | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 |
- Mendemonstrasikan penghematan energy, yang dibuktikan oleh indicator sebagai berikut:
- tidak pernah
- jarang
- kadang-kadang
- sering
- selalu
Indikator | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 |
Menyadari keterbatasan energy | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 |
Menyeimbangkan aktivitas dan istirahat | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 |
Mengatur jadwal aktivitas untuk menghemat energy | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 |
Intervensi NIC
- Terapi aktivitas; membari anjuran tentang dan bantuan dalam aktivitas fisik, kognitif, sosial dan spiritual yang spesifik untuk meningkatkan rentang frekuensi atau durasi aktivitas individu
- Manajemen energy; mengatur penggunaan energy untuk mengatasi atau mencegah kelelahan dan mengoptimalkan fungsi
- Manajemen lingkungan; memanipulasi lingkungan sekitar pasien untuk memperoleh manfaat terapeutik, stimulasi sensorik, dan kesejahteraan psikologis.
- Terapi latihan fisik: mobilitas sendi; menggunakan gerakan tubuh aktif atau pasif untuk mempertahankan atau memperbaiki fleksibilitas sendi
- Terapi latihan fisik: pengendalian otot; menggunakan aktivitas atau protocol latihan yang spesifik untuk meningkatkan atau memulihkan gerakan tubuh yang terkontrol
- Promosi latihan fisik: latihan kekuatan; memfasilitasi latihan otot resistif secara rutin untuk mempertahankan atau meningkatkan kekuatan otot
- Bentuan pemeliharaan rumah; membantu pasien dan keluarga untuk menjaga rumah sebagai tempat tinggal yang bersih, aman, dan menyenangkan
- Manajemen alam perasaan; member rasa keamanan, stabilisasi pemulihan dan peeliharaan pasien yang mengalami disfungsi alam perasaan
- Bantuan perawatan diri; membantu individu untuk melakukan AKS
- Bantuan perawatan diri: ADL: membantu dan mengarhkan individu untuk melakukan aktivits kehidupan sehari-hari yang diperlukan untuk berfungsi dirumah atau dikomunitas.
Aktivitas keperawatan
Pengkajian
- Kaji tingkat kemampuan pasien untuk berpindah dari tempat tidur, berdiri, ambulasi, dan melakukan ADL
- Kaji respon emosi, sosial dan spiritual terhadap aktivitas
- Evaluasi motivasi dan keinginan pasien untuk meningkatkan aktivitas
- Manajemen energy (NIC):
- Tentukan penyebab keletihan
- Pantau respon kardiorespiratori terhadap aktivitas
- Pantau respon oksigen pasien terhadap aktivitas
- Pantau respon nutrisi untuk memastikan sumber-sumber energy yang adekuat
- Pantau dan dokumentasikan pola tidur pasien dan lamanya waktu tidur dalam jam
Penyuluhan untuk pasien dan keluarga
Instruksikan pada pasien dan keluarga untuk:
- Penggunaan teknik napas terkontrol selama aktivitas, jika perlu
- Mengenali tanda dan gejala intoleransi aktivitas, termasuk kondisi yang perlu dilaporkan ke dokter
- Pentingnya nutrisi yang baik
- Penggunaan peralatan seperti oksigen saat aktivitas
- Penggunaan tehnik relaksasi selama aktivitas
- Dampak intoleransi aktivitas terhadap tanggung jawab peran dalam keluarga
- Tindakan untuk menghemat energy
- Manajemen energy (NIC):
- Ajarkan pada pasien dan orang terdekat tentang teknik perawatan diri yang akan meminimakan konsumsi oksigen
- Ajarkan tentang pengaturan aktivitas dan teknik manajemen waktu untuk mencegah kelelahan
Aktivitas kolaboratif
- Berikan pengobatan nyeri sebelum aktivitas, apabila nyeri merupakan salah satu penyebab
- Kolaborasikan dengan ahli terapi okupasi, fisik atau rekreasi untuk merencanakan dan memantau program aktivitas, jika perlu.
- Untuk pasien yang mengalami sakit jiwa, rujuk kelayanan kesehatan jiwa dirumah
- Rujuk pasien kepelayanan kesehatan rumah untuk mendapatkan pelayanan bantuan perawtan rumah, jika perlu
- Rujuk pasien keahli gizi untuk perencanaan diet
- Rujuk pasien kepusat rehabilitasi jantung jika keletihan berhubungan dengan penyakit jantung
Aktivitas lain
- Hindari menjadwalkan pelaksanaan aktivitas perawatan selama periode istirahat
- Bantu pasien untuk mengubah posisi secara berkala, jika perlu
- Pantau tanda-tanda vital sebelum, selama dan sesudah aktivitas
- Rencanakan aktivitas bersama pasien secara terjadwal antar istirahat dan latihan
- Manajemen energy (NIC);
- Bantu pasien untuk mengidentifikasi pilihan aktivitas
- Rencanakan aktivitas pada periode saat pasien memiliki energy paling banyak
- Bantu pasien untuk aktivitas fisik teratur
- Bantu rangsangan lingkungan untuk relaksasi
- Bantu pasien untuk melakukan pemantauan mandiri dengan membuat dan menggunakan dokumentasi tertulis untuk mencatat asupan kalori dan energy
Perawatan dirumah
- Evaluasi kondisi rumah yang dapat menyebabkan intoleransi aktivitas
- Kaji kebutuhan terhadap alat bantu, oksigen dan lain sebagainga dirumah
Untuk bayi dan anak-anak
Rencanakan asuhan untuk bayi atau anak-anak guna meminimakan kebutuhan tubuh terhadap oksigen:
- Antisipasi kebutuhan terhadap makanan, air, rasa nyaman, gendongan dan stimulasi, untuk mencegah tangisan yang tidak perlu
- Hindari lingkungan dengan konsentrasi oksigen yang rendah
- Minimakan kecemasan dan stress
- Cegah hipertermi dan hipotermi
- Cegah infeksi
- Beri periode istirahat yang adekuat
Untuk lansia
- Berikan waktu tambahan untuk mengobatan dan ADL
- Pantau hipotensi ortostatik, limbung dan rasa ingin pingsan selama aktivitas
Sumber:
- Judith M. Wilkinson dan Nancy R. Ahern. Buku Saku DIAGNOSIS KEPERAWATAN Diagnosis NANDA, Intervensi NIC, Kriteria hasil NOC Edisi 9. Alih Bahasa Ns. Esti Wahuningsih, S.Kep dan Ns. Dwi Widiarti, S,Kep. EGC. Jakarta.
- http://nsyadi.blogspot.com/2013/12/intoleransi-aktivitas.html
0 komentar:
Posting Komentar